Kamis, 03 April 2014

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Masuknya Islam Ke Indonesia
Ditinjau dari sudut sejarah, agama Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai cara. Pada umumnya pembawa agama Islam adalah para pedagang yang berasal dari jazirah Arab, mereka merasa berkewajiban menyiarkan agama Islam kepada orang lain. Agama Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai, tidak dengan kekerasan, peperangan ataupun paksaan. Ada beberapa pendapat para ahli tentang waktu dan daerah yang mula-mula dimasuki Islam di Indonesia, di antaranya yaitu: Zainal Arifin Abbas, berpendapat bahwa agama Islam masuk di Sumatra Utara pada abad 7 M (648). Beliau mengatakan pada waktu itu telah datang di Tiongkok seorang pemimpin Arab Islam yang telah mempunyai pengikut di Sumatra Utara.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Pada abad ke-13 agama Islam berkembang dengan pesat  ke seluruh Indonesia. Hal itu di tandai dengan adanya penemuan-penemuan batu nisan atau makam yang berciri khas Islam, misalnya di Leran (dekat Gresik) terdapat sebuah batu berisi keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun pada tahun 1082 dan di Samudra Pasai terdapat makam-makam Raja Islam, di antaranya Sultan Malik as-Shaleh yang meninggal pada tahun 676 H atau 1292 M.
                                                                                             
I.2.    Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia                                         
a.         Hamzah Fansuri
b.        Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari
c.         Syaikh Abdussamad Al-Palimbani
d.        Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-Bantani
e.         Wali Songo

I.3 Perkembangan Islam di Indonesia
Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun yang pasti, hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam adalah daerah Aceh. Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. 
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal.
Ada dua faktor utama yang manyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa lain. Khususnya oleh bangsa-bangsa timur tengah.
1. Faktor letak geografisnya yang strategis.
     2. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang         mmmdibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain.
                                                                         
1.4 Pusat Keunggulan Pengkajian Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Aceh
A.Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh
               Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula Masuknya Islam ke Indonesia ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari
Arab. Dan jalur yang digunakan adalah:
a.   Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran .
b.   Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para      
      pedagang, para mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara.
c.   Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan
      anak bangsawan Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu
      keluarga muslim dan masyarakat muslim.
d.   Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat
      pendidikan dan penyebaran Islam.
      e.   Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama
      di Jawa adalah seni.

Ada dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di  Aceh, yaitu:
1. Letaknya sangat strategis dalam hubungannya dengan jalur Timur Tengah dan
     Tiongkok.
2.  Pengaruh Hindu – Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu 
           berakar kuat dikalangan rakyat Aceh, karena jarak antara Palembang dan Aceh
          cukup jauh.
1.5 Bukti-bukti Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
  1. Berita Cina dari Dinasti Tang
Memberitakan bahwa pada sekitar tahun 674 M, orang-orang Ta Shih (orang-orang  dari Arab dan Persia) membatalkan niatnya menyerang kerajaan kalingga karena ratu Sima yang berkuasa dikerajaan tersebut masih sangat kuat.
2.      Berita India
Bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya.
  • Penyebar Agama Islam di Indonesia
  1. Pedagang dari Arab yang mula-mula memperkenalkan agama Islam di Indonesia, kemudian disusul oleh pedagang Islam dari Mesir, Persia dan Gujarat memiliki tugas menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
  2. Golongan Mubaligh atau guru agama Islam, yaitu  golongan  yang  pekerjaannya memang khusus untuk mengajarkan agama Islam.
  3. Golongan Sufi (ahli tasawuf) diperkirakan masuk ke indonesia sejak abad ke 13.
  4. para wali yang dikenal sebagai wali songo terdiri dari:
Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia
·         Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai terletak di pesisir timur laut Aceh dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, diperkirakan mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M dengan raja yang pertamanya adalah Malik al-Saleh dengan pusat kerajaanya ada di Muara Sungai Peusangan. Kerajaan berlangsung sampai abad 1524 M Samudra Pasai ditaklukkan Portugis dan akhirnya pada tahun 1524 M di aneksasi oleh raja Aceh, Ali Mughayat Syah dan selanjutnya ada di bawah pengaruh kesultanan Aceh.
  • Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh terletak di Aceh Besar (sekarang), berdiri pada tahun ke-15 M dengan raja Ali Mughayat Syah. Puncak kekuasaan terletak pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637 M), kerajaan Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan Turki Usmani pada saat itu. Pada masa itu daerah sekitarnya sudah memeluk Islam kecuali rakyat Batak. Runtuhnya Aceh ketika tonggak kepemimpinan dipimpin oleh seorang perempuan pada tahun 1641-1699, beberapa wilayah taklukannya lepas dan terpecah belah hingga akhirnya pada abad ke-18 M Kesultanan Aceh tinggal bayangan belaka.
  • Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan pertama di Pulau Jawa dengan rajanya Raden Patah, terjadi kurang lebih sekitar abad ke-15 hingga awal abad ke-16.
Pajang merupakan lanjutan dari kerajaan Demak terletak di Kartasura, kerajaan Pajang merupakan kerajaan pertama di pedalaman pulau Jawa. Sultan pertamanya adalah Jaka Tingkir atau Adiwijaya. Pada masa sejarah Islam di Jawa yang asalnya berada di pesisir pantai kini berpindah ke pedalaman yang membawa akibat besar dalam perkembangan Islam di Jawa. Riwayat kerajaan Pajang berakhir tahun 1618.
  • Kerajaan Mataram
Pendiri kerajaan Mataram adalah Ki Ageng Pamanahan, yang mana mendapat tanah Mataram dari Sultan Adiwijaya (penguasa Pajang) untuk  memberontak Aria Penangsang, dan Ki Ageng Pamanahan mendapatkan kemenangan, hingga akhirnya di sana mulai ditempati pada tahun 1577 M dan menjalankan pemerintahan. Pada masa Sultan Agung kontak-kontak bersenjata antara kerajaan Mataram dengan VOC mulai terjadi.
  • Kerajaan Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan yang pertama yang ada di Jawa Barat, pendirinya adalah Sunan Gunung Jati pada abad ke-16.
  • Kerajaan Banten
Pendiri kerajaan Banten adalah Hasanuddin putra dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1568 dan beliau adalah raja pertamanya. Kesultanan bergantian secara turun temurun hingga akhirnya pada masa Sultan Abul Fath terjadi beberapa kali peperangan antar Banten dan VOC yang berakhir dengan disetujuinya perjanjian perdamaian tahun 1659 M.
  • Kerajaan Makassar
Pendirinya adalah Pangeran Samudera atau Sultan Suryatullah / Suryan Syah setelah berhasil menghalau serangan dari Daha berkat bantuan Demak. Kerajaan ini merupakan penerus dari kerajaan Daha yang mayoritas masih menganut agama Hindu-Budha.
  • Kerajaan di Maluku
Sekitar tahun 1460 M raja Ternate, Vongi Tidore memeluk agama Islam, raja yang benar-benar muslim adalah Zayn al-‘Abidin (1486-1500 M), karena usia Islam masih muda di Ternate, Portugis yang tiba dari sana tahun 1522 M, berharap dapat menggantikannya dengan agama Kristen, tetapi usaha mereka hanya mendatangkan hasil yang sedikit.
  • Kerajaan di Sulawesi
Kerajaan ini bernama kerajaan Gowa-Tallo, kerajaan kembar yang saling berbatasan, biasanya disebut kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di Semenanjung Barat Daya pulau Sulawesi, raja pertamanya adalah Alauddin (1591-1636 M), karena tradisi seorang raja menyampaikan pesan, maka dengan itu kerajaan Soppeng, Wajo, Bone pun akhirnya menerima Islam.