Masuknya Islam Ke Indonesia
Ditinjau dari sudut sejarah, agama
Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai cara. Pada umumnya pembawa agama
Islam adalah para pedagang yang berasal dari jazirah Arab, mereka merasa
berkewajiban menyiarkan agama Islam kepada orang lain. Agama Islam masuk ke
Indonesia dengan cara damai, tidak dengan kekerasan, peperangan ataupun paksaan.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang waktu dan daerah yang mula-mula
dimasuki Islam di Indonesia, di antaranya yaitu: Zainal Arifin Abbas, berpendapat bahwa agama Islam masuk di Sumatra
Utara pada abad 7 M (648). Beliau mengatakan pada waktu itu telah datang di
Tiongkok seorang pemimpin Arab Islam yang telah mempunyai pengikut di Sumatra
Utara.
Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7
M. Pada abad ke-13 agama Islam berkembang dengan pesat ke seluruh Indonesia. Hal itu di tandai
dengan adanya penemuan-penemuan batu nisan atau makam yang berciri khas Islam,
misalnya di Leran (dekat Gresik) terdapat sebuah batu berisi keterangan tentang
meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun pada tahun 1082 dan
di Samudra Pasai terdapat makam-makam Raja Islam, di antaranya Sultan Malik
as-Shaleh yang meninggal pada tahun 676 H atau 1292 M.
I.2. Tokoh-Tokoh
Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia
a. Hamzah
Fansuri
b. Syaikh Muhammad
Yusuf Al-Makasari
c. Syaikh
Abdussamad Al-Palimbani
d. Syaikh Muhammad
bin Umar n-Nawawi Al-Bantani
e. Wali
Songo
I.3 Perkembangan Islam di Indonesia
Masuk dan berkembangnya Islam ke
Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan
terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada
perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa
Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam
masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun yang pasti, hampir
semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki
Islam adalah daerah Aceh. Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai,
dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan
tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses
cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh
lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh.
Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh
Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan
militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan
dan pengajaran tentang moral. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa
kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran
ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan
Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa
halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal.
Ada dua faktor utama yang manyebabkan Indonesia mudah
dikenal oleh bangsa lain. Khususnya oleh bangsa-bangsa timur tengah.
1. Faktor letak geografisnya yang strategis.
2. Faktor kesuburan tanahnya yang
menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang mmmdibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain.
1.4
Pusat Keunggulan Pengkajian Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Aceh
A.Masuk dan Berkembangnya Islam di
Aceh
Hampir
semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula Masuknya
Islam ke Indonesia ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari
Arab. Dan jalur yang digunakan adalah:
a. Perdagangan, yang mempergunakan sarana
pelayaran .
b. Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh
yang berdatangan bersama para
pedagang, para
mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara.
c. Perkawinan, yaitu perkawinan antara
pedagang muslim, mubaligh dengan
anak bangsawan
Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu
keluarga muslim
dan masyarakat muslim.
d. Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu
berkembang menjadi pusat
pendidikan dan
penyebaran Islam.
e. Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai
untuk penyebaran Islam terutama
di Jawa adalah seni.
Ada
dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu:
1. Letaknya sangat strategis dalam hubungannya dengan
jalur Timur Tengah dan
Tiongkok.
2. Pengaruh Hindu –
Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu
berakar kuat dikalangan rakyat Aceh,
karena jarak antara Palembang dan Aceh
cukup jauh.
1.5 Bukti-bukti
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
- Berita Cina dari Dinasti Tang
Memberitakan bahwa pada sekitar tahun 674 M, orang-orang Ta
Shih (orang-orang dari Arab dan Persia)
membatalkan niatnya menyerang kerajaan kalingga karena ratu Sima yang berkuasa
dikerajaan tersebut masih sangat kuat.
2.
Berita India
Bahwa para
pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama
dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya.
- Penyebar Agama Islam di Indonesia
- Pedagang dari Arab yang mula-mula memperkenalkan agama Islam di Indonesia, kemudian disusul oleh pedagang Islam dari Mesir, Persia dan Gujarat memiliki tugas menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
- Golongan Mubaligh atau guru agama Islam, yaitu golongan yang pekerjaannya memang khusus untuk mengajarkan agama Islam.
- Golongan Sufi (ahli tasawuf) diperkirakan masuk ke indonesia sejak abad ke 13.
- para wali yang dikenal sebagai wali songo terdiri dari:
- Sunan Maulana Malik Ibrahim (gresik)
- Sunan Ampel atau Raden Rahmat (Ampel denta)
- Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim (Tuban)
- Sunan Drajat atau Syarifudin (sedayu)
- Sunan Giri (Gresik)
- Sunan Kalijaga (Demak)
- Sunan Kudus (kudus)
- Sunan Muria (kudus)
- Sunan Gunung Jati (Cirebon)
Kerajaan – kerajaan
Islam di Indonesia
Samudra Pasai
terletak di pesisir timur laut Aceh dan merupakan kerajaan Islam pertama di
Indonesia, diperkirakan mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M dengan raja
yang pertamanya adalah Malik al-Saleh dengan pusat kerajaanya ada di Muara
Sungai Peusangan. Kerajaan berlangsung sampai abad 1524 M Samudra Pasai
ditaklukkan Portugis dan akhirnya pada tahun 1524 M di aneksasi oleh
raja Aceh, Ali Mughayat Syah dan
selanjutnya ada di bawah pengaruh kesultanan Aceh.
- Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh
terletak di Aceh Besar (sekarang), berdiri pada tahun ke-15 M dengan raja Ali
Mughayat Syah. Puncak kekuasaan terletak pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637 M), kerajaan
Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan Turki Usmani pada saat itu. Pada
masa itu daerah sekitarnya sudah memeluk Islam kecuali rakyat Batak. Runtuhnya
Aceh ketika tonggak kepemimpinan dipimpin oleh seorang perempuan pada tahun
1641-1699, beberapa wilayah taklukannya lepas dan terpecah belah hingga
akhirnya pada abad ke-18 M Kesultanan Aceh tinggal bayangan belaka.
- Kerajaan Demak
Kerajaan
Demak merupakan kerajaan pertama di Pulau Jawa dengan rajanya Raden Patah,
terjadi kurang lebih sekitar abad ke-15 hingga awal abad ke-16.
- Kerajaan Pajang
Pajang
merupakan lanjutan dari kerajaan Demak terletak di Kartasura, kerajaan Pajang
merupakan kerajaan pertama di pedalaman pulau Jawa. Sultan pertamanya adalah
Jaka Tingkir atau Adiwijaya. Pada masa sejarah Islam di Jawa yang asalnya
berada di pesisir pantai kini berpindah ke pedalaman yang membawa akibat besar
dalam perkembangan Islam di Jawa. Riwayat kerajaan Pajang berakhir tahun 1618.
- Kerajaan Mataram
Pendiri
kerajaan Mataram adalah Ki Ageng Pamanahan, yang mana mendapat tanah Mataram
dari Sultan Adiwijaya (penguasa Pajang) untuk
memberontak Aria Penangsang, dan Ki Ageng Pamanahan mendapatkan kemenangan,
hingga akhirnya di sana mulai ditempati pada tahun 1577 M dan menjalankan
pemerintahan. Pada masa Sultan Agung kontak-kontak bersenjata antara kerajaan
Mataram dengan VOC mulai terjadi.
- Kerajaan Cirebon
Kesultanan Cirebon
adalah kerajaan yang pertama yang ada di Jawa Barat, pendirinya adalah Sunan Gunung
Jati pada abad ke-16.
- Kerajaan Banten
Pendiri
kerajaan Banten adalah Hasanuddin putra dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1568
dan beliau adalah raja pertamanya. Kesultanan bergantian secara turun temurun
hingga akhirnya pada masa Sultan Abul Fath terjadi beberapa kali peperangan
antar Banten dan VOC yang berakhir dengan disetujuinya perjanjian perdamaian
tahun 1659 M.
- Kerajaan Makassar
Pendirinya
adalah Pangeran Samudera atau Sultan Suryatullah / Suryan Syah setelah berhasil
menghalau serangan dari Daha berkat bantuan Demak. Kerajaan ini merupakan
penerus dari kerajaan Daha yang mayoritas masih menganut agama Hindu-Budha.
- Kerajaan di Maluku
Sekitar tahun
1460 M raja Ternate, Vongi Tidore memeluk agama Islam, raja yang benar-benar
muslim adalah Zayn al-‘Abidin (1486-1500 M), karena usia Islam masih muda di
Ternate, Portugis yang tiba dari sana tahun 1522 M, berharap dapat
menggantikannya dengan agama Kristen, tetapi usaha mereka hanya mendatangkan
hasil yang sedikit.
- Kerajaan di Sulawesi
Kerajaan ini
bernama kerajaan Gowa-Tallo, kerajaan kembar yang saling berbatasan, biasanya
disebut kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di Semenanjung Barat Daya
pulau Sulawesi, raja pertamanya adalah Alauddin (1591-1636 M), karena tradisi
seorang raja menyampaikan pesan, maka dengan itu kerajaan Soppeng, Wajo, Bone
pun akhirnya menerima Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar