BAB I
PENDAHULUAN
. A.
Latar Belakang
Keterampilan membaca pada umumnya
diperoleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini
merupakan suatu keterampilan yang sangat uniknsertanberperannpentingnbaginperkembangan pengetahuan, dan sebagai alat
komunikasi bagi kehidupan manusia. Seseorang akan memperoleh informasi, ilmu
pengetahuannsertanpengalaman baru dengan cara membaca. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu
akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya, mempertajam
pandangannya, dan memperluas wawasannya.
Dengan demikian, maka kegiatan membaca
merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan
meningkatkan diri. Oleh sebab itu, peran guru mengajarkan membaca di sekolah
sangat penting.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian membaca ?
2. Apakah
tujuan dari membaca ?
3. Apakah
fungsi dan dari membaca ?
4. Apakah
manfaat dari membaca ?
5. Bagaimanakah
upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian membaca.
2. Untuk
mengetahui tujuan dari membaca.
3. Untuk
mengetahui fungsi dari tujuan.
4. Untuk
mengetahui manfaat dari membaca.
5. Untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Membaca
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.
Pengertian lain dari membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf
atau melafalkannlambang-lambangnbahasantulis.
Membaca
adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Dengan
membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata
dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat
menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.
Dari
segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembahasan
sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan
berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan
tulisan/cetakannmenjadinbunyinyangnbermakna.
Dari
definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan sebuah
proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan
ini diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan
menjadi bermakna bagi pembaca.
B.
Tujuan
Membaca
Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan memahami teks
pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana dan membaca
puisi ( Depdiknas ; 2004:15 ).
Menurut
kurikulum 1994 tujuan membaca yaitu :
1. Mampu memahami gagasan
yang didengar secara langsung atau tidak langsung.
2. Mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan
isinya dengan kata-kata sendiri.
3. Mampu membaca teks bacaan secara cepat dan
mampu mencatat gagasan-gagasan utama
Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan menangkap
makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas, narasi, prosa
ataupun puisi yang disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis.
Secara umum, tujuan membaca adalah:
1. mendapatkan
informasi.
2. memperoleh pemahaman.
3. memperoleh
kesenangan.
Sedangkan
secara khusus, tujuan membaca adalah:
1. memperoleh informasi
faktual.
2. memperoleh
keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
3. memberikan penilaian
kritis terhadap karya tulis seseorang.
4. memperoleh
kenikmatan emosi.
5. mengisi waktu luang.
C. Fungsi Membaca
1. Fungsi intelektual
Dengan
banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya
nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
2. Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil
membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung
oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan
sastra, dan lain-lain.
3. Fungsi Praktis
Kegiatan
membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan,
misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan
makanan, cara merawat tanaman, dll.
4. Fungsi Religious
Membaca
dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.
5. Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.
Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi
yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi Rekreatif
Membaca
digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan.
Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra,
dll.
7. Fungsi Sosial
Kegiatan
membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan
atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat
dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir.
Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8. Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan
membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu
luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).Tujuan
membaca secara umum yaitu mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara
lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi ( Depdiknas ;
2004 : 15 ).
D. Manfaat
Membaca
1. Melatih kemampuan
berpikir
Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin
tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul.
Dengan cara ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku
sebanyak mungkin. Menurut para ahli, keuntungan dari membaca buku dapat
memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak kita. Membaca juga membantu
meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan kosakata.
2. Meningkatkan Pemahaman
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa
maupun mahasiswa. Di mana membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang
semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setalah membaca. Logika
sederhana saja, tidak mungkin siswa atau mahasiswa memahami materi
pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini jelas bahwa membaca
sangat berperan dalam membantu seseorang untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu
bahan/materi yang dipelajari.
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
Manfaat yang satu ini mungkin sudah sering kita dengar
semenjak kita masih kecil. Kita pasti ingat berapa kali guru-guru kita
mengingatkan bahwa membaca adalah satu sarana untuk membuka cakrawala dunia.
Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya
diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan dan
tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
4. Mengasah kemampuan menulis
Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memebaca
juga bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda untuk
bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya menulis orang
lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa mendapatkan kekayaan
ide yang melimpah untuk menulis.
5. Mendukung kemampuan berbicara di depan umum
Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan
pengatahuan anda terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap
peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain
mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu
meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan
memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir,
kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan
berbicara di depan umum.
6. Meningkatkan Konsentrasi
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih
konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk
memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan
keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
7. Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer
Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat
otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur
dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penyakit Alzheimer.
Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau
majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau
mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang
sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh.
8. Sarana Refleksi dan Pengembangan Diri
Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha
atau seorang trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau trainer. Artinya
kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam mengembangkan diri. Ini
penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita
melakukan suatu hal.
E.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk
menumbuhkan minat baca anak sejak usia
ini antara lain dilakukan dengan cara :
1.
Proses pembelajaran di sekolah harus dapat
mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan
literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
Disinilah peran guru sebagai pendidik dan
pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan
memberi tugas kepada peserta didik sebagaimana contoh berikut ini. DUA
minggu lamanya siswa-siswa kelas I di salah satu SMA di Bandung diberi waktu
untuk mengerjakan tugas membuat karya tulis berupa autobiografi oleh guru mata
pelajaran sejarah. Kurun waktu penulisan autobiografi dibatasi mulai SD kelas
enam (VI) sampai SMA kelas satu (X). Siswa
diminta menulis riwayat hidupnya dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Tulisannya mencakup kesenangan, kenangan, prestasi, dan aktivitas lainnya yang
dirasakan sangat penting dalam perjalanan hidupnya. Pada
kesempatan lain, siswa-siswa tersebut yang saat ini duduk di kelas dua (XI)
mendapat tugas untuk mengunjungi pameran “Makna di Balik Peristiwa Sejarah
Perjuangan Bangsa” di Museum Sri Baduga. Setelah itu siswa ditugaskan membuat
laporan (analisis).
2.
Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran
agar terjangkau oleh daya beli masyarakat. Minat
membeli buku masyarakat rendah, karena harga buku-buku saat ini relatif cukup
mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat membeli
buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki buku,
maka minat membaca buku akan menjadi meningkatkan secara bertahap.
3.
Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang
menarik. Bahkan seorang penulis
Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan
yang bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk kesenangan anak
membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari
gambar tokohnya sudah bisa berbicara dan bikin tertawa.
Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.
4.
Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
tumbuhnya minat baca anak-anak. Baik di rumah maupun di
sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceriterakan
kembali buku yang telah dibaca, mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku,
pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah
oranglah yang harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar
membaca. Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan di rumah, seperti majalah,
koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dsbnya.
5. Menumbuhkan
minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam
bukunya “Mengajar Bayi Anda Membaca” menyebutkan
bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki “rasa ingin tahu” yang
amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol
yang tertera dalam buku.
6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap
kota/kabupaten dengan meli-batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat
pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan
siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
7. Di rumah orang
tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang
tua agar orang tua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan
berikut ini. Bagi orang tua, ada tips yang
dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak. Tidak ada yang lebih penting
untuk kesuksesan akademik seseorang, selain menjadi pembaca yang baik. Orang
tua mengenal anak-anak mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan
perhatian yang akan membimbing mereka berhasil dalam membaca. Berikut ini
daftar cara-cara untuk membantu anak anda menjadi pembaca yang lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
bahwa
membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan
kognisi. Kedua kemampuan ini diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf
agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. Beberapa
strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia ini
antara lain dilakukan dengan cara antara lain yaitu: Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta
didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di
perpustakaan atau sumber belajar lainnya; Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya
beli masyarakat; Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik;
Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak; dan
lain – lain.
B.
Saran
-
Jika ada kesalahan
dalam makalah ini, mohon saran dan kritiknya.
-
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
-
Sebagai pengajar kita
supaya memberikan contoh dan cara – cara baik dalam membeaca yang baik agar
para siswa juga gemar dalam membaca.
Daftar Pustaka
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-membaca.html
http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2014/04/tujuan-membaca-fungsi-membaca-dan.html
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-membaca.html
https://cicendekia.wordpress.com/2013/04/03/upaya-meningkatkan-minat-baca-siswa/